Khamis, 11 Mei 2017

Carilah Aku di Sepertiga Malammu



Aku tinggal di bumi. Tapi carilah aku di langit.Sebab aku tertahan di antara bintang-bintang. Jemputlah aku dengan doa-doa setelah solatmu. Tadahkanlah tanganmu, atau sujudlah. Berdoalah untuk memintaku. Aku tertahan di sana. Dan garis batas yang membentang di antara kita selebar langit dan bumi.

Aku tinggal di bumi, tapi carilah aku di langit. Di sepertiga malammu, saat Tuhan kita turun ke langit bumi. Mintalah aku yang berada dalam naungan-NYA. Percuma engkau mencariku di bumi, sebab kunci itu ada di langit. Kunci yang akan menghapus garis batas di antara kita. Yang dapat mengubah yang tadinya haram menjadi halal, yang tadinya dosa menjadi pahala dan yang tadinya neraka, menjadi surga.

Aku berada di tempat yang tidak bisa engkau jumpai di bumi. Tapi engkau bisa menemuiku di langit.
Meski bukan wujud kita yang bertemu, melainkan doa-doa kita yang menggetarkan singgasana-NYA. Temukan aku di langit, di dalam doa-doa panjagmu. Di dalam harapanmu.
Jemputlah aku di langit. Meski kita tidak saling tahu nama, tidak saling tahu rupa. Tapi aku tahu engkau mengenalku bukan dengan nama dan rupa, melainkan karena ruh kita telah bertemu sebelum raga kita.

Saat kita masih berada di alam ruh, sebelum DIA meniupkan ruh kita ke dalam kandungan ibunda kita.Mudah bagi-NYA untuk mempertemukan kita di bumi. Bukan hanya bertemu, tapi juga disatukan, sebagaimana doa-doa yang sebelumnya telah kita panjatkan.
Pertemuan kita yang pertama berada di langit, kan? .

Sekarang engkau tahu, mengapa aku memintamu untuk mencariku di langit.




Tiada ulasan:

DIMANAKAH KAU BERPIHAK ???

Dahulu saat Nabi Ibrahim Alaihissalam dibakar oleh Raja Namrud, datanglah burung pipit yg bolak balik mengambil air dan meneteskan air itu...