Aku tinggal di bumi. Tapi carilah aku di langit.Sebab aku tertahan
di antara bintang-bintang. Jemputlah aku dengan doa-doa setelah solatmu. Tadahkanlah tanganmu, atau sujudlah. Berdoalah untuk memintaku. Aku tertahan
di sana. Dan garis batas yang membentang di antara kita selebar langit dan
bumi.
Aku tinggal di bumi, tapi carilah aku di langit. Di sepertiga
malammu, saat Tuhan kita turun ke langit bumi. Mintalah aku yang berada dalam
naungan-NYA. Percuma engkau mencariku di bumi, sebab kunci itu ada di langit.
Kunci yang akan menghapus garis batas di antara kita. Yang dapat mengubah yang
tadinya haram menjadi halal, yang tadinya dosa menjadi pahala dan yang tadinya
neraka, menjadi surga.
Aku berada di tempat yang tidak bisa engkau jumpai di bumi. Tapi
engkau bisa menemuiku di langit.
Meski bukan wujud kita yang bertemu, melainkan doa-doa kita yang
menggetarkan singgasana-NYA. Temukan aku di langit, di dalam doa-doa panjagmu.
Di dalam harapanmu.
Jemputlah aku di langit. Meski kita tidak saling tahu nama, tidak
saling tahu rupa. Tapi aku tahu engkau mengenalku bukan dengan nama dan rupa,
melainkan karena ruh kita telah bertemu sebelum raga kita.
Saat kita masih berada di alam ruh, sebelum DIA meniupkan ruh kita
ke dalam kandungan ibunda kita.Mudah bagi-NYA untuk mempertemukan kita di bumi.
Bukan hanya bertemu, tapi juga disatukan, sebagaimana doa-doa yang sebelumnya
telah kita panjatkan.
Pertemuan kita yang pertama berada di langit, kan? .
Sekarang engkau tahu, mengapa aku memintamu untuk mencariku di
langit.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan